Wall climbing adalah salah satu jenis olahraga ekstrim memanjat dinding buatan yang berbentuk seperti tebing lengkap dengan bebatuan buatan untuk pegangan tangan dan kaki. Olahraga ini menjadi salah satu cabang dari olahraga panjat tebing namun bedanya kegiatan yang satu ini dilakukan di dalam ruangan. Jika dibandingkan dengan panjat tebing, wall climbing masih dianggap jauh lebih aman karena lingkungan yang bisa diatur berbeda dengan panjat tebing yang juga harus memperhatikan kondisi alam sekitar sekaligus cuaca.
Untuk kamu sebagai pemula yang ingin melakukan wall climbing, ada beberapa teknik dasar yang harus kamu pelajari dan dipraktekkan seperti berikut ini.
Teknik Wall Climbing Paling Dasar Untuk Pemula
1. Hooking
Ada 2 dasar dari jenis hooks yakni heel hook dan juga toe hooks yang keduanya memiliki keuntungan tersendiri dengan cara mengangkat tubuh memakai kaki dan mengurangi beban di area tangan. Untuk teknik heel hooks, tempakan tumit diatas pegangan yang umumnya sejajar dengan tubuh bagian atas. Sedangkan untuk teknik toe hooks berguna untuk menjaga supaya tubuh tetap sejajar dengan dinding atas pada area yang menjorok. Untuk teknik toe hooks, tempakan kaki di dekat sudut diatas posisi undercling sehingga dibutuhkan latihan kaki seperti latihan untuk pergelangan kaki perenang atau olahraga lainnya.
2. Face Climbing
Face climbing adalah teknik wall climbing pada permukaan tebing yang masih terdapat tonjolan atau rongga cukup untuk pegangan tangan dan pijakan kaki. Pendaki pemula umumnya lebih menitikberatkan berat badan pada pegangan tangan dan merapatkan badan ke dinding yang merupakan kebiasaan salah.
Tangan manusia tidak cukup kuat untuk menopang beban tubuh dibandingkan dengan kaki sehingga jika menopang berat badan menggunakan tangan akan terasa lebih lelah untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dan beresiko tergelincir. Sementara untuk menguatkan stamina saat wall climbing bisa melakukan pose yoga untuk atlet angkat berat dan berbagai pose yoga lainnya.
3. Slab Climbing
Ini merupakan teknik yang hanya menggunakan gaya gesekan sebagai penumpu yang dilakukan pada permukaan dinding tidak terlalu vertikal dan kekasarannya cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan paling besar didapat dengan cara membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembeban maksimal di atas kaku akan memberikan gaya gesek yang jauh lebih baik sehingga harus dipilih dengan baik seperti cara memilih sepatu lari.
4. Jamming
Jamming merupakan teknik memanjat celah vertikal yang tidak terlalu besar dengan cara memasukkan jari tangan, kaki atau tangan pada celah sehingga membentuk seperti pasak.
5. Chimneying
Chimneying dikenal sebagai sebuah teknik di mana kita perlu memanjat celah vertikal cukup lebar atau chimney dan otomatis tubuh kita perlu dimasukkan di antara celah dan punggung pada salah satu sisi dinding atau tebing. Salah satu kaki diletakkan menempel dan kedua tangan membantu untuk menarik tubuh ke atas bersamaan dengan kedua kaki yang juga mendorong tubuh dan menahan berat badan sehingga latihan tubuh bagian bawah pemain hoki juga bisa dilakukan untuk lebih menguatkan kaki.
6. Bridging
Bridging adalah teknik memanjat di celah vertical cukup besar atau gullies dengan cara memakai kedua tangan dan juga kaki untuk pegangan pada dua celah tersebut. Sedangkan untuk posisi tubuh terbuka dan kaki sebagai tumpuan akan dibantu tangan yang juga berguna untuk menahan keseimbangan.
7. Lay Back
Lay back merupakan teknik memanjat di celah vertikal memakai tangan dan juga kaki. Dalam teknik ini, jari kita perlu dikaitkan pada bagian tepi celah dengan punggung yang miring untuk menempatkan kedua kaki pada tepi celah yang berlawanan. Sedangkan untuk tangan menarik ke arah belakang dan kaki mendorong ke depan kemudian bergerak ke atas secara bergantian.
8. Crimper
Crimper merupakan teknik pegangan pada tonjolan horizontal yang hanya cukup untuk menempatkan ujung tepi jari saja. Teknik pegangan ini menjadi favorit pemanjat profesional dan selalu berlatih kemampuan terbaiknya. Namun pegangan ini kurang cocok untuk pemanjat dinding baru sebab bisa menyebabkan tendonitis yang juga menjadi salah satu jenis cedera saat berlari yakni bengkak pada tendon di area jari.
9. Teknik Pijakan
Dalam wall climbing terdapat 4 jenis teknik pijakan yakni friction step, edging, smearing dan juga heel hooking.
Friction step: Menempatkan kaki di permukaan dinding dengan menggunakan bagian bawah sepatu atau sol dan mengandalkan gesekan dari sepatu karet tersebut.
Edging: Menggunakan sisi luar kaki atau sepatu dimana normalnya penggunaan edging pada kaki sebelah kiri.
Smearing: Teknik berdiri di sebuah pijakan tebing
Heel hooking: Teknik yang dipakai untuk pijakan menggantung atau sulit dijangkau tangan sehingga kaki akan menggantikan peran tangan.
10. Teknik Pegangan
Untuk teknik pegangan dalam wall climbing atau rock climbing terdiri dari 6 jenis yakni open grip, cling grip I, cling grip II, vertikal grip, pocket grip dan pinch grip.
Open grip: Pegangan biasa yang mengandalkan tonjolan tebing yang umumnya berbentuk datar dan lebar.
Cling grip I: Hampir sama dengan teknik open grip akan tetapi pegangan lebih kecil dan mirip dengan pinch.
Cling grip II: Hampir sama dengan cling grip I namun ditambah dengan ibu jari yang digunakan untuk menahan kekuatan tangan.
Vertikal grip: Teknik pegangan vertikal yang memakai berat tubuh untuk menarik ke bawah.
Pinch grip: Teknik pegangan yang dipakai untuk memegang tonjolan tebing dengan bentuk seperti pinch atau mencubit.
Lengkapi Perlengkapan Memanjat Dengan Eiger
Selalu Ingat, bahwa aktivitas memanjat atau wall climbing membutuhkan persiapan dan tingkat keamanan yang tinggi. Kalau butuh sepatu untuk memanjat, atau perlengkapan lainnya dengan kualitas terbaik, tetap percayakan pada Eiger! Eiger adalah salah satu merek lokal andalan karena kualitasnya yang tak kalah dengan merek luar. Jadi, kenapa harus berpikir dua kali untuk belanja segala keperluanmu di Eiger Adventure? Cus ke websitenya sekarang! Atau kamu juga bisa download aplikasi EIGER Adventure yang tersedia di Google Play Store bagi pengguna Android dan Apple Store bagi pengguna IOS