6 Rekomendasi Obat Pelancar Haid

6 Rekomendasi Obat Pelancar Haid

Haid atau menstruasi adalah siklus bulanan berupa keluarnya darah melalui vagina, yakni terjadi peluruhan dinding rahim dikarenakan sel telur dalam organ reproduksi wanita tidak mengalami pembuahan. Siklus menstruasi normal biasanya terjadi dalam kurun waktu 21–35 hari dengan periode haid selama 3 hingga 7 hari.

Namun, tak jarang dari wanita mengalami siklus menstruasi tidak teratur karena pengaruh dari berbagai kondisi tertentu, mulai dari pola hidup tidak sehat, stres, gangguan hormon, dan lain sebagainya.

Nah, salah satu cara untuk mengatasi sikluas menstruasi yang tidak teratur adalah dengan mengonsumsi obat pelancar haid.

Beberapa obat pelancar haid memang tersedia secara bebas, sedangkan yang lain harus dengan resep. Nah, berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya adalah langkah tepat untuk mendapatkan perawatan terbaik.

Sebagai rekomendasi berikut 6 obat pelancar haid yang bisa Kamu gunakan:

1. Herbadrink Kunyit Asam Sirih Plus Madu 25 g 5 Sachet

Obat ini termasuk obat herbal dengan kandungan ekstrak kunyit, asam jawa, dan bahan lainnya. Dengan kandungan bahan alami, obat ini dapat membantu melancarkan haid, menyegarkan badan, dan membantu mengurangi lendir pada daerah kewanitaan.

Sebelum menggunakan obat pelancar haid ini, pastikan kamu mengocok kemasan terlebih dahulu. Kemudian, larutkan 1 saset obat ke dalam air panas atau dingin kurang lebih 150 ml.

2. Klomifen

Serophene dan Clomid merupakan dua merek klomifen yang kerap diresepkan. Obat penyubur kandungan ini bekerja dengan cara menghambat kinerja estrogen.

Saat fungsi estrogen terhambat, kelenjar hipotalamus dan hipofisis di otak akan melepaskan gonadotropin-releasing hormone (GnRH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH).

Ketiga hormon tersebut merangsang ovarium untuk mematangkan sel telur dan melepaskannya ke tuba falopi (ovulasi). Bila ovulasi teratur, siklus haid juga akan lebih lancar.

3. Pil KB Andalan

Masih sama seperti sebelumnya, Andalan merupakan kontrasepsi yang juga dapat digunakan sebagai obat pelancar haid. Kandungan obat ini yaitu ethinylestradiol yang merupakan hormon estrogen sintetis dan levonorgestrel yang merupakan tiruan progesteron.

Obat ini memiliki 28 tablet yang harus dikonsumsi sehari sekali selama siklus haid berlangsung. Untuk menggunakannya, kamu perlu mendapatkan pil ini secara rutin hingga akhirnya bisa mengatur waktu haid secara efektif.

4. Norethisterone

Norethisterone merupakan obat dengan kandungan hormon progesterone buatan yang bisa mengobati endometriosis, pendarahan uterus abnormal, hingga gangguan siklus menstruasi. Jika dikonsumsi dalam dosis rendah, Norethisterone juga bisa digunakan untuk alat kontrasepsi mencegah kehamilan. Namun, kamu perlu meminta resep dokter sebelum mengonsumsi produk ini. Sebab, Norethisterone tidak dianjurkan untuk pasien tertentu, seperti mereka yang memiliki riwayat alergi, ibu hamil, dan menyusui.

5. Ferminax Lancar Haid

Ferminax Lancar Haid mengandung bahan-bahan alami, seperti asam jawa, kunyit, dan kencur yang bermanfaat untuk melancarkan dan meredakan nyeri saat haid.

Yang menjadi keunggulan obat pelancar haid ini adalah tidak terasa pahit dan minim efek samping karena berasal dari bahan-bahan herbal.

Dosis atau aturan minum: Termasuk obat jamu dengan bahan herbal. Dosis obat sebanyak 1 sachet per 3 kali sehari. Minum obat dengan melarutkannya dengan 150 ml air hangat atau dingin.

6. Menses Kapsul

Rekomendasi obat pelancar haid yang terakhir yakni Menses Kapsul yang merupakan obat pelancar haid berbentuk jamu. Kandungan utamanya adalah Sonchi folium dengan fungsi utama membantu melancarkan haid.

Tergolong dalam obat herbal, Menses Kapsul sudah mengantongi izin edar dari BPOM. Kamu dapat mengikuti aturan konsumsi sesuai yang tertera dalam kemasan.