Budidaya Jagung Hibrida

Kedunglegok termasuk daerah paling selatan dari kabupaten Purbalingga yang berbatasan langsung dengan kabupaten Banjarnegara, umumnya mata pencaharian penduduknya adalah petani. Letak geografis Kedunglegok sebelah timur berbatasan dengan desa Kemangkon, sebelah barat berbatasan dengan desa Majatengah, sebelah utara berbatasan dengan desa Panican, dan sebelah selatan berbatasan dengan sungai Serayu yang sekaligus sebagai batas alam dengan kabupaten Banjarnegara, tepatnya desa Susukan. Kedunglegok termasuk desa yang kaya akan berbagai potensi SDA. SDA yang dipunyai oleh desa Kedunglegok sangat beragam, antara lain areal persawahan, areal ladang, areal perkebunan, areal peternakan. Kedunglegok juga mempunyai hasil bumi yang sangat beragam, diantaranya padi, jagung, palawija, tanaman obat, rempah-rempah, nira kelapa dan nira aren yang semua itu merupakan penopang sistem pangan dan perekonomian masyarakat pada umumnya di desa kedunglegok.

Jagung atau Zea mays adalah salah satu jenis tanaman pangan penghasil karbohidrat. Tanaman jagung memiliki tinggi yang bervariasi mulai dari 2 meter – 2,5 meter, tangkai batangnya beruas-ruas dengan ukuran sekitar 20 cm/ruas, daun jagung tidak memiliki tangkai tetapi memiliki lebar sekitar 9 cm dengan panjang sekitar 120 cm.

Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil persilangan 2 atau lebih varietas jagung yang memiliki sifat unggul dari masing-masing varietas yang disilangkan. Sifat unggul yang ditawarkan biasanya yaitu mampu bertongkol 2, ukuran biji lebih besar, ukuran tongkol lebih besar, masa panen lebih singkat dan lain sebagainya.

Klasifikasi Jagung

Kerajaan : Plantae

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monokotil

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Z. mays

Syarat Tumbuh Jagung Hibrida

Tanaman jagung dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi denngan lahan yang terpapar cahaya matahari langsung minimal eight jam per hari, memiliki kadar keasaman tanah (pH) 5,5-7,5, memiliki cukup kandungan unsur hara, dekat dengan sumber air untuk penyiraman serta memiliki tanah yang gembur (bisa dibajak terlebih dahulu agar gembur)

Persiapan Lahan Tanam Jagung Hibrida

Lahan yang akan dijadikan lahan tanam diolah terlebih dahulu. Tanah pada lahan digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak sembari dibuat alur-alur untuk pemberian pupuk dasar. Lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia. Selain itu, dapat pula dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit.

Setelah dilakukan pemupukan dasar, buatlah bedengan berukuran tinggi sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar cm dengan panjang menyesuaikan lahan. Kemudian buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar three-5 cm di sepanjang alur bedengan.

Cara Menanam Jagunng Hibrida

Benih jagung hibrida yang akan ditanam pastikan memiliki mutu yang baik. Benih jagung hibdrida dapat dibeli di toko pertanian. Kemudian, tanamkan pada lubang yang sudah dibuat dengan diisi 2 biji/lubang tanam dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Maka, bibit akan tumbuh setelah berumur sekitar 47 hari. Setelah biji jagung tumbuh sekitar 5 cm-10 cm, maka lakukan perawatan secara berkala hingga masa panen tiba.

Cara Merawat Jagung Hibrida

Lakukan penyiraman secara rutin setiap seminggu sekali atau sesuai kondisi lahan dan cuaca. Lakukan pula penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman jagung dengan interval setiap 2-3 minggu sekali.

Setelah tanaman jagung berumur 1 bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk NPK yang dicampur dengan ZA dengan perbandingan three:1. Bersamaan dengan pemupukan, lakukan pula penyiangan.

Masa Panen Jagung Hibrida

Pemanenan jagung dapat dilakukan sesuai dengan tujuan. Jika ingin dijadikan jagung rebus, maka jagung dapat dipanen setelah berumur 65 hari. Jika ingin dijual kering maka tunggu hingga menua yaitu sekitar 90 hari.