Cara Menanam Cabai Dalam Air Untuk Pemula, Mudah Dilakukan Di Rumah

Metode budidaya dengan teknik hidroponik sudah banyak diterapkan belakangan ini. Padahal, teknik budidaya dengan cara ini sudah menjadi primadona bagi para pecinta tumbuhan. Karena hidroponik, masa panen cenderung lebih cepat dan yang terpenting memiliki lahan yang efisien.

Cabe rawit (Capsicum frutescens L.Merupakan salah satu tanaman sayuran hortikultura yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat sebagai penambah rasa. Paprika pedas dapat ditanam secara hidroponik.

Salah satu keunggulan sistem hidroponik adalah tanaman dapat tumbuh dalam kondisi lingkungan yang terkendali. Dalam sistem hidroponik, faktor lingkungan seperti ketersediaan air, suhu dan kelembaban relatif dapat diatur, selain jumlah hama tanaman yang lebih sedikit.

Nah, pada artikel kali ini akan membagikan informasi tentang Cara menanam cabai dalam air Untuk pemula. Oleh karena itu, bahkan mereka yang tidak memiliki pengalaman bertani pun dapat dengan mudah mempraktikkannya di rumah.

Begini caranya mengutip fao.org dan Culating.id.

1. Pembibitan
Pembibitan merupakan proses pertama cara menanam cabai hidroponik yang harus Anda lakukan. Biasanya Anda harus menyeleksi dan menanam bibit sebelum menanam. Hal ini agar benih cabai yang anda tanam benar-benar siap untuk ditanam dan termasuk dalam benih premium.

Ada dua jenis benih cabai yang dapat dipilih, yaitu benih cabai lokal dan benih cabai hibrida. Bibit cabai lokal tergolong mudah untuk dibudidayakan, karena bibit jenis ini terbukti adaptif dengan lingkungan dan musim yang umumnya terdapat di Indonesia.

Sedangkan menanam benih cabai hibrida lebih sulit. Namun kualitas cabai yang dihasilkan oleh benih tersebut jelas lebih unggul.

2. Pembibitan
Menabur adalah metode menanam cabai di air pada tahap kedua. Pembibitan biasanya dibuat di tempat tidur / rak yang ditutup dengan penutup plastik bening.

Namun pada teknik hidroponik, penyemaian dilakukan pada media tanaman hidroponik seperti rock wool, hydroton atau arang sekam. Pembibitan dilakukan dengan tujuan agar cabai memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan tumbuh.

Contoh metode pembenihan dengan media kultur rockwool;

1. Pilih tempat untuk menanam. Menggunakan wol batu, Anda bisa meletakkannya di tangga.
2. Siapkan wol batu yang dipotong berukuran 5×5 cm.
three. Kemudian buat lubang 1 cm pada wol batu untuk menempatkan benih.
4. Tempatkan bibit pada lubang yang sudah dibuat, satu lubang untuk tempat satu biji.
5. Setelah semua lubang terisi, tutupi media tanam dengan plastik hitam dan simpan di tempat gelap selama 2 sampai 4 hari. Ini bertujuan untuk mempercepat perkecambahan.
6. Setelah dua hingga empat hari, pindahkan bibit ke lokasi dengan sinar matahari yang cukup.
7. Siram benih cabai dua kali sehari, setiap pagi dan sore.
eight. Usahakan agar media tanam tetap lembab.

3. Mempersiapkan penanaman
Langkah selanjutnya dalam cara menanam cabai dalam air adalah menyiapkan sistem hidroponik pilihan Anda. Untuk cabai, disarankan menggunakan Dutch wick atau sistem baguette belanda (skala rumah tangga) atau sistem irigasi tetes (skala usaha).

Cara bercocok tanam yang bisa Anda gunakan pada cara menanam cabai hidroponik adalah dengan hidroton, kulit arang, atau pecahan ubin. Fungsi media hidroponik adalah sebagai penyangga agar benih tanaman dapat tumbuh tegak. Anda juga perlu mencoba sistem sirkulasi air untuk memeriksa kelancaran aliran.

Perlu diperhatikan bahwa bagian akar cabai berada cukup besar sehingga sumbu, saluran belakang atau sistem tetes merupakan pilihan yang tepat untuk menanam cabai yang terhidrasi.

Karena terdapat cukup ruang bagi akar untuk tumbuh, terutama pada saat tanaman berumur three bulan. Jumlah akar ini tidak sesuai jika diterapkan pada sistem hidroponik lain, misalnya NFT atau DFT.

4. Pemindahan benih
Cara keempat menanam cabai pedas adalah dengan mengaduk biji tanaman. Benih tanaman cabai umumnya memiliki tunas ketiga atau keempat setelah berumur dua minggu. Pada usia ini, cabai sudah siap dipindahkan ke sistem hidroponik. Berikut langkah-langkah konversi yang bisa Anda ikuti;

* Potong wol batu menjadi beberapa bagian terpisah di antara bijinya.
* Pindahkan wol batu yang telah dicincang ke sistem hidroponik yang telah disiapkan dan berikan dukungan agar pohon lada tetap tegak. Anda dapat menggunakan penyangga hidroton atau ubin pecah.
* Arahkan Selang AB di dekat batang cabai. Ini agar nutrisi mengalir cepat ke akar.
* Tempatkan tanaman di lokasi yang cukup terang.

Untuk feeder AB Mix pada tahap awal transfer ini, gunakan 600 ppm. Tanaman hidroponik idealnya ditempatkan di rumah kaca, jika ada. Ini karena di dalam rumah kaca, hama tanaman lebih sedikit. Dengan demikian tanaman cabai memiliki potensi tumbuh dan berkembang yang lebih baik. Anda bisa mengobati hama dengan pestisida organik.

5. Nutrisi
Pemberian nutrisi yang cukup merupakan hal berikutnya yang perlu diperhatikan dalam cara menanam cabai pedas dalam air. Unsur hara tambahan ini diperlukan agar tanaman mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkannya.

Pada awal konversi ke hidroponik nilai gizi yang dibutuhkan cabai adalah 600 ppm. Dan ketika tanaman cabai Anda mulai memiliki daun yang cukup banyak, Anda dapat meningkatkan ppm unsur hara menjadi 1.000 ppm. Gunakan skala TDS untuk memeriksa ppm dengan lebih akurat.

6. Pemanenan
Setelah menerapkan langkah-langkah Cara Menanam Cabai Berair di atas, hal terakhir yang harus dilakukan adalah memanen hasilnya. Pada umumnya tanaman cabai sudah dapat dipanen saat mencapai umur eighty hingga ninety hari.

Namun, untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas, Anda bisa menunggu hingga cabai merah bergaris hijau. Waktu yang tepat untuk memanen cabai adalah pagi dan sore hari.