Pelajari cara menanam jagung lebih dalam untuk praktek langsung di rumah. Prosesnya anti ribet, panen pun dijamin cepat!
Jagung merupakan tanaman yang tergolong sebagai tumbuhan biji-bijian.
Di Indonesia, jagung sering kali dijadikan sebagai salah satu bahan masakan sayuran.
Di berbagai daerah, jagung bahkan dikonsumsi sebagai pengganti karbohidrat seperti nasi dan roti.
Budidaya jagung sendiri di Indonesia sudah cukup umum, namun menanam jagung di rumah terbukti belum dipraktekan oleh begitu banyak orang.
Padahal, jagung merupakan salah satu jenis pangan yang bernilai tinggi di pasaran sehingga dapat sangat menguntungkan untuk para calon pengusaha kecil.
Ingin tahu cara menanam jagung yang baik dan benar dengan hasil panen yang melimpah, juga cepat?
Jangan lewatkan panduannya di bawah ini!
Syarat Menanam Jagung
Sebelum kita membahas cara menanam jagung, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi terlebih dahulu.
Berikut adalah syarat menanam jagung:
Iklim
Untuk menanam jagung, suhu optimimum yang dianjurkan adalah sekitar 21 sampai 34 derajat Celsius.
Kamu juga harus memastikan intensitas cahaya matahari ada selama 8 jam sehari.
Syarat satu ini tidak begitu wajib, namun kalau bisa, pastikan rumahmu memiliki curah hujan 85 sampai 250mm perbulannya.
Media Tanam (Tanah)
Tanah yang ada di halaman belakang atau depan rumah harus gembur, tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah.
Jenis tanah yang dianjurkan adalah latosol dan andosol.
Pastikan pH tanah sudah ada di 5,5 sampai 8.
Jika pH tanah masih di bawah 5, taburkan dolomit atau kapur pertanian, semua bahan tersebut bisa kamu temukan di toko pupuk.
Ketinggian tanah atau dataran rumah adalah 1500 sampai 1900 dpl.
Cara Menanam Jagung dari Memilih Benih sampai Panen
Sahabat, tahukah kamu jenis jagung yang paling diminati di Indonesia?
Ya, jagung hibrida.
Jagung hibrida adalah jenis jagung yang dihasilkan dari proses persilangan minimal 2 galur.
Sifat jagung hibrida homogen dan heterozygot, sehingga dibekali dengan sifat unggul seperti kualitasnya yang melebihi jagung biasa serta varietasnya yang lebih luas.
Tidak hanya itu, jagung hibrida memiliki daya jual yang cukup tinggi di pasar.
Harganya juga tidak pernah mengecewakan, walaupun sempat turun, itu pun tidak seberapa.
Untuk mendapatkan hasil jagung-jagung yang unggul untuk dimakan maupun di jual, kamu harus menyiapkan beberapa langkah di bawah ini.
Ikuti satu-persatu, ya!
Cara Memilih Benih Jagung
Cara menanam jagung akan sukses bila dimulai dengan benih yang sempurna.
Agar jagung cepat tumbuh, pilihlah benih jagung hibrida yang sudah mendapatkan sertifikat.
Benih jagung bersertifikat biasanya sudah melalui seed treatment, sebuah proses pelapisan fungisida pada benih…
…sehingga terlindung dari segala macam hama dan penyakit.
Waktu Menanam Jagung
Untuk menanam jagung, pastikan waktunya sudah tepat karena sayuran satu ini tergolong tanaman yang rapuh.
Benih jagung harus di tanam di saat curah hujan sudah berkurang atau selesai.
Bila melihat kalender curah hujan di Indonesia, waktu-waktu tersebut jatuh pada Mei sampai Juli.
Mengolah Tanah agar Subur
Cara menanam jagung berikutnya adalah mempersiapkan tanah agar gembur dan pas untuk ditaburi benih.
Agar tanah gembur, taburi dengan pupuk kompos atau kandang.
Jangan lupa gunakan GDM Black Bos untuk disemprotkan pada tanah yang sudah dicampurkan dengan pupuk.
GDM Black Bos akan mengeluarkan antibiotik dan enzim yang mempercepat proses pemisahan tanah dari sisa-sisa pupuk kimia yang dapat meracuni benih.
Apabila sudah terurai, tanah akan jauh dari bahan kimia dan otomatis lebih subur…
Sehingga siap untuk dijadikan rumah akar jagung.
Selain itu, antibiotik dan enzim yang terkandung dalam GDM Black Bos juga dapat mengusir hewan dan hama liar seperti tikus dan ular yang mampu menggerogoti jagung.
Setelah tanah sudah subur, jangan langsung tanam benih jagung.
Melainkan tunggu 5 hari sebelum mulai menanam.
Sambil menunggu, lakukan proses olah tanah dengan cara dibajak.
Kedalamannya harus mencapai 25 sampai 30 cm ke dalam tanah untuk menciptakan ruang oksigen bagi benih jagung untuk tumbuh nantinya.
Ruang oksigen tersebut juga akan membantu benih-benih jagung menyerap unsur baik tanah sehingga tumbuh lebih cepat.
Saatnya Menanam Jagung
Bila tanah sudah subur dan siap, kini sudah saatnya menanam jagung!
Siapkan alat-alat menggali, lalu gali lubang tanam dengan sistem tugal sedalam 5 sampai 15 cm.
Masukkan benih jagung unggul ke dalam lubang dan tutup dengan pupuk kandang atau bokashi.
Berbeda dengan tanaman lainnya yang harus ditekan-tekan, kali ini biarkan jagung tertutup apa adanya.
Semprotkan saja dengan POC DGM sampai tanah setengah basah demi melindungi benih jagung dari penyakit.
Untuk jarak tanam, setiap benihnya harus disimpan 75 cm x 30 cm dari benih di sekitarnya.
Luas tersebut akan dipakai untuk ruang tumbuh akar agar tidak saling bertubrukan dan menghambat pertumbuhan jagung.
Apabila tanah terlalu becek, bangunlah sebuah bedengan dengan ukuran 100 cm x 50 cm.
Pemupukan Jagung
Tanaman jagung akan tumbuh kurang lebih 1 bulan setelah penanaman benih.
Kamu akan mulai melihat batang dan dedaunan jagung setelah menginjak 1 bulan setengah.
Apabila sudah terlihat, lakukan lagi pemupukan dengan cara menyemprotkan pupuk organik cair (GDM) setiap 10 hari sekali.
Cukup semprotkan sebanyak dua gelas pada area batang dan tanah.
Pupuk organik cair akan memaksimalkan pertumbuhan batang jagung dan menjauhkannya dari tumbuhan hama yang memperlambat dan membahayakan tanaman.
Cara Panen Jagung
Ciri-ciri Jagung yang Sudah Siap Panen
Sahabat, kamu kini sudah ada di langkah terakhir dalam cara menanam jagung yang baik dan benar.
Akan tetapi, hati-hati dalam memilih jagung yang sudah bisa dipanen, ya.
Jika salah pilih, bisa-bisa merusak seluruh batang beserta jagung lainnya yang belum siap dipanen.
Agar tidak asal cabut, berikut adalah ciri-ciri jagung yang sudah bisa dipanen.
- Jagung yang bisa dipanen sudah berumur lebih dari 100 atau 100 HST (Hari Setelah Tanam)
- Terlihatnya titik hitam pada bagian ujung jagung yang sudah matang
- Kulit luar jagung (klobot) terlihat berwarna coklat keemasan
- Ukuran jagung sudah melebihi 7 cm
- Apabila dikupas, warga jagung terlihat kuning kejinggaan dan sudah tidak berair
- Jumlah populasi klobot yang sudah kering mencapai 80% sampai 90%
- Apabila dikupas, rambut jagung terlihat sudah kering dan kecoklatan (terkadang sudah hitam, tergantung jenis jagung)
- Tekstur pada jagung terasa keras. Tes dengan cara menekannya menggunakan kuku tumpul, apabila tidak bisa ditusuk, artinya sudah siap panen
Perawatan Jagung Pascapanen
Setelah kamu sukses memanen jagung, hasil yang sudah kamu dapatkan tidak bisa langsung dijual atau dimakan begitu saja.
Jagung-jagung harus dikeringkan terlebih dahulu.
Jajarkan jagung di atas papan terpal luas dan jemur di bawah sinar matahari.
Proses ini perlu dilakukan karena jagung yang basah dapat mengandung banyak bakteri serta jamur, yang nantinya bisa menjurus pada penyakit berbahaya seperti hepatitis dan diare.
Terlebih lagi, proses ini perlu dilakukan untuk rumah-rumah dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Tidak hanya berbahaya untuk manusia, jagung yang tidak dijemur di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan pembusukan…
…yang nantinya akan mengurangi harga jual di pasaran.